Pdt. Dr. Mangapul Sagala |
Oleh Pdt. Dr. Mangapul Sagala
"1 Timotius 4:16 (TB) Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau".
Baca Juga: Ayat Alkitab Tentang LGBT
- Pak Esra Soru (bukan pak Eras), telah dengan susah payah mengulas ajaran pak Erastus dengan membuat video. Mengapa melakukan itu? Dengar alasannya.
- Pak Esra menyebut adanya FPE, Front Pembela Erastus. Nampaknya benar, karena setiap kali saya menulis & mengkritisi ajaran pak Erastus di status FB ini, selalu ada orang-orang tertentu yang melawan. Mereka tidak terlihat mau belajar, tetapi langsung membela membabi buta. Bahkan sangat tidak enak cara-cara mereka dalam menolak, menuduh dengan kalimat-kalimat fitnahan, kasar, dan sejenisnya. Ada juga yang meminta saya agar bicara langsung dengan pak Erastus.
- Sebenarnya, sudah sejak dua tahun lalu saya menyatakan niat itu. Bahkan saya telah menyampaikan niat itu langsung kepada beberapa mantan Tim pelayannya, seperti Anggiat Panggabean. Jika dia berkenan, sempat, dapat meresponi pernyataan saya tersebut..
- Bagi pembela Erastus, ada beberapa masukan. Pertama, pak Erastus memang salah dan makin parah dalam pengajarannya. Beberapa rekan sangat kecewa dengan penyesatan-penyesatan yang dia lakukan. Apalagi dengan disebarkannya video-vidio ajarannya. Beberapa video saya sebut: Allah Tritunggal (juga bukunya seharusnya ditarik dari peredaran), Mimpi menikah dengan Roh Kudus dan melahirkan anak kepala bonyok, dan sebagainya. Selain pak Esra Soru, ada beberapa video yang berusaha keras mengoreksi ajaran menyimpang pak Erastus. Jadi, kami melakukan itu, bukan karena mencari panggung, tetapi karena tugas yang harus berjuang untuk ajaran benar seperti PERINTAH FIRMAN TUHAN DI ATAS. Kedua, jika rekan-rekan FPE memang mengasihi pak Eras, jangan membelanya membabi buta. Jangan terus membenarkannya, tetapi katakanlah yang benar. Ketiga, jika rekan-rekan terus membenarkan Erastus, hati-hatilah kalian turut menyesatkan Gereja yang dilayani pak Eras, yang konon katanyayang baik.
- Beberapa rekan menyampaikan agar masalah ajaran pak Eras dilaporkan kepada PGI. Memang, seharusnya pak Gomar Gultom dkk perlu lebih perduli dan lebih tanggap terhadap masalah-masalah ajaran. Semoga hal itu dilakukan sebelum umat semakin kacau. Ketika ada masalah LGBT, pak Gomar, sebagai SEKUM PGI ketika itu, langsung tanggap membela kaum LGBT. Hal itu dilakukannya dengan menulis 14 butir pembelaan. Sangat detail. Pembelaan yang menyesatkan itu, saya lawan dengan menulis 16 butir dalam artikel. Itu dapat dilihat pada situs saya: www.mangapulsagala.org juga di situs resmi PGI.
- Saya mengajak semua hamba Tuhan yang belajar teologia dengan baik agar menaati perintah Firman di atas: awasi diri & ajaran. Mari kita melakukan hal itu dengan berbagai upaya nyata: doa, ceramah, menulis artikel, dan lain-lain.
- Saya dengar, pak Eras sudah dihentikan dari STT Betel, tempat dia mengabdi sebelumnya. Namun, ada info, dia membeli satu STT di sekitar Kelapa Gading. Semoga info itu hoax.
- Mengapa berharap hal itu hoax? Agar penyesatan tidak semakin terjadi. Di Perjanjian Lama, setiap pengajar sesat mendapat hukuman sangat keras! Orangnya dirajam batu sampai mati.
- Apakah perintah itu tidak didasari KASIH? Justru, Allah yang memerintahkan itu adalah KASIH itu sendiri. Di dalam kasih, Allah tidak mau umat lain DISESATKAN. Mari kita camkan sabda Allah yang sangat serius berikut"
"Matius 18:6 (TB) "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut".
10. Akhir kata, mari kita berdoa dan berjuang bersama untuk membangun ajaran yang benar, melawan ajaran sesat! Itulah perintah Allah:
Baca Juga: Ini yang dirasakan Yesus Ketika LambungNya Ditikam Tentara Romawi
Baca Juga: Ini yang dirasakan Yesus Ketika LambungNya Ditikam Tentara Romawi
"2 Timotius 2:14-15 (TB) Ingatkanlah dan pesankanlah semuanya itu dengan sungguh-sungguh kepada mereka di hadapan Allah, agar jangan mereka bersilat kata, karena hal itu sama sekali tidak berguna, malah mengacaukan orang yang mendengarnya. Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu".
Baca Renungan Lainnya DISINI
Baca Juga: