Apapun yang terjadi dalam hidup kita semua dalam kendali Tuhan.

Apapun yang terjadi dalam hidup kita semua dalam kendali Tuhan.

Semua Ada Dalam Kendali Tuhan

Semua Ada Dalam Kendali Tuhan

Dada semakin sesak. Batuk dan demam. Mata mulai gelap. Hidung tidak bisa cium bau. Seluruh tubuh tiba-tiba lemas. Saya dibawa ke Klinik Siloam yg hanya berjarak 200 meter dari rumah.

Saya takut jantung saya bermasalah. Waktu EKG jantung saya tidak terjadi gangguan. Kemudian photo dada, didapati pneumonia. Gangguan di paru-paru. Saya langsung ditangani protokol Covid-19 krn gejalanya semua mengarah kesana. Apalagi beberapa hari sebelumnya baru pulang dari Makassar dan Surabaya.

Enam hari pertama berada di ruang isolasi PDP Covid-19 adalah saat-saat paling sulit dan paling berat untuk saya lalui. Saya ditangani seolah-olah sudah Positif Covid-19 (SOP memang begitu) sampai hasil Test Swab keluar.

Hari serasa begitu lama berganti. Tiap hari merupakan saat yang begitu berat untuk dilalui seorang diri di dalam ruangan isolasi yang panas krn tanpa pendingin ruangan. Tiap 6 jam baru datang Tim Medis dengan pakaian APD kayak Astronot untuk periksa dan memberikan obat.

Tawar hati dan putus asa sempat melemahkan iman saya. Seolah saya sedang berjalan di dalam lembah bayang-bayang maut. Pintu gerbang maut serasa begitu dekat. Saya takut. Saya cemas. Dada sesak dan tubuh tiba-tiba begitu lemah. Pandangan mata saya mendadak kabur. Saya sudah tidak sanggup. Infus antibiotik dan selang oksigen seolah tidak bisa tolong saya.

Saya pasrah.
Saya berkata kepada Tuhan: "Ampuni saya Tuhan. Berikan saya hati yang DAMAI & TENANG. Kalau toh saya harus pergi biarlah pergi dalam ketenangan. Saya yakin Tuhan pasti jaga isteri dan anak saya."

Tiba-tiba saya mendengar Tuhan berbicara begitu kuat di dalam diri saya:
" Hidup dan matimu ada di tanganKu. Bukan di tangan virus. Kalau belum waktunya, penyakit apapun tidak akan bisa membunuhmu. Tapi kalau sudah waktunya, biar kamu memohon kepadaKu kamu tetap akan mati."

Tiba-tiba hati saya begitu damai dan tenang. Saya bisa bernafas dengan lega. Tubuh saya menjadi kuat. Saya menangis. Bersyukur.
Bapa, trima kasih. Mujizat Tuhan begitu nyata. Pada hari ketujuh itulah Tuhan bebaskan saya dari segala ketakutan dan kecemasan.

Mazmur 107:19-20 (TB) 
"Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka,
disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur."
Sejak hari itu sampai saat ini saya merasakan tubuh saya semakin sehat, segar dan kuat.

Saya yakin tidak ada satupun dari antara Saudara yang ingin berada di posisi saya. Tidak mudah melewati masa sulit selama enam hari pertama berada di ruang isolasi.
Kalau saya bisa melewatinya semua karena kuasa Tuhan. Dia masih memberikan saya kesempatan untuk bisa jadi berkat bagi banyak orang.

Filipi 1:21-22 (TB) 
"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu."
Sebab itu, tetap jaga IMAN & IMUN Anda. Ikuti anjuran pemerintah untuk stay at home. Jika harus keluar rumah selalu pakai masker dan jaga jarak - Social Distancing.

Lewat COVID-19 ini ...
Kita diajar kembali membangun  relationship dalam keluarga yang selama ini sudah mulai hilang. Kita diajar untuk membangun mezbah dalam keluarga melalui ibadah di rumah. Kita diajar pentingnya saling menjaga satu dengan yang lain. Secara khusus, saya sedang dimurnikan di dalam dapur pemurnian sehingga saatnya nanti akan keluar sebagai emas murni. Akhirnya, tetap berdoa dan berjaga. Yakinlah, badai Corona pasti segera berlalu. Amin. 
Ruang Isolasi RSUP Dr. Kandou Manado, 6 April 2020.