Seorang raja memiliki 2 orang putri kembar. Keduanya sama-sama cantik, keduanya juga memiliki sifat yang baik, bijaksana, dermawan, layaknya sifat seorang putri kerajaan yang sempurna. Karena raja tidak memiliki anak laki-laki, maka salah satu putrinya akan menjadi pewaris tahtanya kelak. Namun, raja bingung memilih salah satu di antara keduanya.
Raja pun memanggil kedua putrinya.
Putri pertama ia perintahkan pergi ke selatan. Di sana ada rumah seorang petani, putri pertama diperintahkan tinggal di rumah petani itu hingga beberapa waktu. Sementara putri kedua, diperintahkan oleh raja untuk pergi ke utara kerajaan. Di sana ada rumah seorang pedagang buah. Kedua puteri raja menuruti perintah ayahnya.
Saat putri pertama tinggal di rumah petani miskin, ia menyamar menjadi rakyat biasa. Petani bersama seorang istri dan empat anak tersebut memiliki hidup yang serba kekurangan. Setiap hari sang putri membantu menanak nasi, hingga tangannya yang halus berubah menjadi kasar dan melepuh. Puteri juga membantu petani miskin itu menanam labu dan sayuran hijau. Hingga suatu hari seorang pemuda berkuda melewati lahan pertanian milik petani miskin itu dan merusak semua tanaman.
Puteri hanya menangis dan berjanji pada petani miskin bahwa ia akan segera memperbaiki semua tanaman miliknya.
Saat putri pertama hendak ke pasar, ada seorang pengemis yang tampak sangat kelaparan meminta tolong pada putri pertama. Putri yang kebingungan karena uangnya telah habis digunakan untuk membeli makanan bagi keluarga petani miskin, merasa kebingungan. Ia pun memberikan syal yang melingkar di lehernya.
“Juallah syal ini. Mungkin ini cukup untuk makan beberapa hari. Ini adalah syal pemberian ibuku yang sangat berharga, namun ini akan lebih bermanfaat jika kau gunakan untuk membeli makanan.” Pengemis menerima syal pemberian puteri dengan sangat gembira.
Sementara, putri kedua yang berada di rumah seorang pedagang buah, mengalami hal yang sama.
Pedagang buah menjual apel dan anggur yang sangat bagus dan manis kepada seorang saudagar kaya. Putri kedua diminta untuk mengantarkan buah-buah itu ke rumah sang saudagar. Setiap hari ia harus berjalan jauh dari rumah pedagang buah ke rumah saudagar, hingga membuat kakinya lecet dan sakit.
Suatu hari, di tengah perjalanan mengantarkan buah, seorang pemuda mabuk menabraknya, membuat semua buah apel dan anggurnya rusak. Melihat apel dan anggur yang dibawa putri kedua sudah rusak, saudagar kaya marah. Sebagai gantinya, ia menyuruh putri menjadi pelayannya selama beberapa hari. Putri kedua melakukan itu semua dengan sukarela walaupun ia harus mengerjakan pekerjaan yang selama ini belum pernah ia kerjakan.
Saat akan pulang ke rumah pedagang buah, putri kedua melihat seorang pengemis tengah menangis di bawah pohon. Pengemis itu sudah beberapa hari tidak makan. Bajunya kumal dan bau, tangan kanannya memegangi perutnya yang lapar. Namun, karena putri kedua sama sekali tidak memegang uang, ia pun memberikan syal pemberian ibunya kepada pengemis. Ia berharap, pengemis dapat menjualnya dan membeli makanan.
Beberapa bulan kemudian, kedua putri kembar itu dijemput oleh beberapa pengawal istana. Raja memanggil kedua putrinya dan ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting. “Awalnya aku ingin memilih salah satu di antara kalian berdua untuk menggantikanku. Namun, aku melihat kalian berdua sama-sama memiliki sifat yang sangat bijaksana.
Aku pun memutuskan untuk membagi kerajaan menjadi dua, Putri Pertama memerintah di bagian utara dan Putri Kedua memerintah di bagian selatan.” Kedua putri mengangguk menuruti perintah ayahnya.
“Aku juga hendak mempertemukan kalian dengan dua bangsawan terhormat dan bijaksana. Bangsawan tampan yang berasal dari utara dan bangsawan tampan yang berasal dari selatan. Mereka membawa syal milik kalian berdua.”
Putri pertama terkejut namun sangat bahagia. Syal pemberian ibunya yang sangat berharga baginya telah kembali. Ternyata seorang pemuda berkuda yang merusak sayuran petani miskin dan pengemis yang ia temui itu adalah bangsawan tampan yang tengah menyamar. Putri kedua juga sama bahagianya.
Pemuda mabuk yang membuat semua buah yang ia bawa rusak dan pengemis yang ia temui di bawah pohon itu adalah bangsawan tampan yang juga tengah menyamar. Akhirnya kedua putri raja itu menikah dan hidup bahagia selamanya