Dari Angie Kita Belajar: "Penjara Yang Sesungguhnya, Ketika Kamu Tidak Punya Power dan Uang"

Dari Angie Kita Belajar: "Penjara Yang Sesungguhnya, Ketika Kamu Tidak Punya Power dan Uang"

 


DARI ANGIE KITA BELAJAR

Dialog Mba Angie dan Rosi ini menjadi pembicaraan paling meaningful bagi siapapun tahun ini.
"Penjara yang sesungguhnya adalah ketika kamu tidak punya power (kekuasaan) dan uang." Angelina Sondakh.
Statement ini mungkin terdengar tak heroik, namun kita perlu tahu, ada momen di mana orang berada pada titik terendah dan mereka butuh power dan money untuk selamat.
Yang paling saya suka dari dialog Angie ini adalah penerimaan dia tentang kerapuhan.
Angie sadar dia manusia yang banyak salah, menerima kesalahannya, lalu terus berbenah tanpa perlu meletakkan ekspektasi tinggi bagi dirinya sendiri.
Angie tak ingin jadi malaikat pembela kebenaran, sebab dia terbuka dengan ketakutan saat bersuara. Angie tak perlu menaikkan harga dirinya dengan membongkar lagi kasus korupsi, sebab dia tahu itu tak realistis baginya.
Mungkin tidak heroik seperti desakan pertanyaan Rosi, tapi ini bukti yang jelas bahwa Angie ingin berubah tapi sesuai kapasitasnya.
Angie sudah berhasil lolos dari tantangan hidup yang membuatnya berubah.
Sesuatu yang bikin kita semua bertanya:
Sudah bener gak ya hidup kita? Apakah kita sudah ditantang sedemikian rupa hingga bisa "naik" derajatnya?
Dua quote terakhir yang sangat dalam ini semoga menjadi pengingat kita semua:
"Kita bisa diinjak sama orang karena kita mengijinkan harga diri kita diinjak. Jangan salahkan mereka, salahkan dirimu sendiri karena mau dijadikan tumbal." Angelina Sondakh.
"Uang dan kekuasaan adalah candu yang sangat mengasyikkan. Sekali kita merasakan nikmat itu, maka kita akan mau lagi dan lagi. Padahal sejatinya, keduanya hanyalah fatamorgana. Saat mendapatkannya, kita akan biasa saja." Angelina Sondakh